Selasa, 29 Desember 2009

List! Best of 2009


List terbaik-terbaik di tahun 2009 versi Ariel Aditya. Just for fun meski list-nya cukup serius ^^.

Best Band: Arctic Monkeys

Best Album: Humbug – Arctic Monkeys

Best Movie: Up & Inglourious Basterds (seri)

Best Movie Character: Russell from Up

Best Song: Cornerstone – Arctic Monkeys

Best Football Team: AC Milan

Best AC Milan player: Alexandre Pato

Best AC Milan moment: Milan 4 – Cagliari 3 (22/11/2009)

Best Football Player Transfer moment: Ricardo Kaka’ from Milan to Madrid (masih shocking & mengecewakan)

Best Comeback: Alessandro Nesta

Best New Coach: Leonardo

Best New Player: Thiago Silva

Best Football Coach: Pep Guardiola

Best Goalkeeper: Victor Valdes

Best Defender: Charles Puyol

Best Midfielder: Xavi

Best Striker: Lionel Messi

Best Footballer: Lionel Messi

Best Benchwarmer: Klaas Jan Huntelaar

Best Jersey: AC Milan Home 2009/2010

Best Actor: Christoph Waltz

Best Actress: Emma Watson

Best Director: Quentin Tarantino

Best Soundtrack: Up

Best Musician: Bob Dylan

Best Reissue: The Beatles Remaster

Best Music DVD: Nirvana Live At Reading

Best Film DVD/Blu-ray: Woodstock

Best Reunion: Blur

Best Album Cover: Humbug (Arctic Monkeys)

Best Musical Revelation: Television’s first album (Marquee Moon)

Best Advertising Agency: Ogilvy & Mather

Best Subject: Intermediate Accounting

Best Textbook: Intermediate Accounting

Best Book: Paul McCartney: A Life

Best McDonald’s: Istana Plaza, Bandung

Best Restaurant: McDonald’s

Best Food: Triple Cheeseburger (McD)

Best Site: Wikipedia

Best Mall: Plaza Indonesia

Best Music Store: Musik+

Best Magazine: Rollingstone Indonesia

Best Newspaper: Koran Kontan

Best Game: PES 2010

Best New Minister: Marty Natalegawa

Best Brand: Apple

Best Comedy: Kelas cost accounting

Best Sale: Gramedia 30%

Best Retirement: Paolo Maldini

Best Hairstyle: Alex Turner

Event of The Year: Pemilu Indonesia 2009

Moment of The Year: Berlusconi dilempar patung

Gulity Pleasure: Kristen Stewart

R.I.P.: Michael Jackson

Hype: Frozen Yogurt

Annoying: Sri Mulyani & Boediono attackers

Overrated: Kasus Bank Century

Underrated: Sri Mulyani & Boediono

Cool: Alex Turner

Uncool: Miley Cyrus

Cult: Pintu Terlarang

Man of The Year: Boediono

Woman of The Year: Sri Mulyani Indrawati

Minggu, 29 November 2009

Album Review - Humbug (Arctic Monkeys)

Slower songs & heavier sound! Begitulah kesan yang timbul ketika kita mendengar album ke 3 kuartet asal Inggris ini. Konon anggota Arctic Monkeys terinfluence dengan musisi di era Classic Rock seperti Cream, Jimi Hendrix, dan Black Sabbath ketika membuat album ini. Meski sedikit beda gaya, ke 10 lagu di album ini tetap memiliki tone khas Arctic Monkeys yaitu lagu yang catchy (meski tidak se-catchy 2 album pertama mereka, catchy dalam arti yang sedikit berbeda), riff yang haunting dan lirik unik Alex Turner. Humbug bukanlah tipe album “sekali denger langsung enak” melainkan tipe album yang harus sering kita dengar untuk tahu “enaknya dimana”.

            Moment terkuat di album ini menurut saya adalah 3 lagu pertama pembuka album. Dengan style lagu pertama yang langsung berbeda dibandingkan lagu pembuka di 2 album awal Monkeys, Humbug dibuka dengan lagu slow heavy namun haunting, My Propeller. Dilanjutkan oleh single dengan video klip nyentrik (Arctic Monkeys bermusik di atas sekoci), Crying Lightning. Track ke 3, Dangerous Animals bisa dibilang lagu rock Monkeys dengan suasana yang lebih teler dibanding Fake Tales Of San Francisco.

            Lagu teler favorit lainnya adalah lagu Fire And The Thud. Lagu ini memiliki lirik keren ala Alex Turner (The day after you stole my heart, Everything I touched told me it would be better shared with you). Lagu memorable Humbug lainnya adalah Secret Door, Dance Little Liar & lagu personal favorite saya, Cornerstone. Cornerstone adalah lagu ballad yang melodius dibanding lagu-lagu lainnya yang gelap. Lirik lagu ini bercerita tentang rasa kehilangan mantan pacar yang luar biasa sehingga sang karakter dalam lagu ingin memanggil setiap gadis yang mirip dengan pacarnya dengan nama pacarnya dulu. “Please can I call you her name?” Lagu dengan melodi & lirik mantap ini dipastikan menjadi salah satu lagu fan favorite. Video klip simple lagu yang menjadi single ke 2 Humbug ini juga wajib disimak.

Perubahan gaya indie/alternative rock Arctic Monkeys tidak hanya dari segi lagu, penampilan band ini juga berubah total. Alex Turner (vokal, gitar), Jamie Cook (gitar), dan Nick O’Malley (bass) memanjangkan rambut mereka ala hippie 60an sehingga mereka terlihat lebih dewasa & keren. Image ini buat saya menjadikan mereka band terkeren Inggris sejak The Libertines! Sikap perubahan gaya & musik Monkeys akan membuat fans mereka seakan-akan terbelah 2 / terbagi menjadi 2 kubu antara yang pro & kontra dengan perubahan ini. Hal ini mengingatkan kita akan musisi besar lainnya yang selalu berevolusi & menolak status quo seperti The Beatles, Queen, Miles Davis, David Bowie, dll.

Humbug adalah album Arctic Monkeys terfavorit saya karena bagi saya Arctic Monkeys sedang berkembang ke arah musikal yang lebih baik lagi, jauh meninggalkan band seumuran mereka. Humbug menunjukkan kemampuan Alex Turner cs. membuat melodi bagus dalam gaya & sound yang berbeda. Sikap & musik mereka yang menolak untuk menjadi satu gaya dengan musisi lain di era 2000an lain semakin jelas terlihat di Humbug yang heavy. Meski menurut beberapa kritikus & fans album ini tidak sebaik 2 album sebelumnya, namun bagi saya suatu saat Humbug akan dipandang menjadi salah satu rilisan terpenting dalam katalog Arctic Monkeys.

Sedikit kritik untuk packaging album Humbug dalam format CD. Seperti kebanyakan CD keluaran baru, CD Humbug seperti bergaya mirip replica Vinyl yang annoying karena akan membuat CD gampang lecet & tidak tahan lama. Sangat disayangkan, meski cover Humbug terlihat keren dalam packaging ini. 8.5/10.

Sabtu, 24 Oktober 2009

Ariel's Top 50 Singer of All Time

50 Penyanyi Favorit Ariel Aditya

Musik instrumental memang seru, tapi jauh lebih seru musik yang disertai vokal. 99% lagu yang berkesan / populer pasti menampilkan / ada unsur vokal di dalamnya. Bagi gw, penyanyi adalah salah satu element terpenting dalam musik (lagu), bahkan bisa dibilang yang terpenting. Vokal seorang penyanyi dapat menyampaikan mood suatu lagu dengan sempurna dan tiada hari tanpa lagu!

Berikut adalah daftar 50 penyanyi terfavorit gw sampai saat ini (bisa berubah di kemudian hari). Karya-karya dan vokal mereka bisa dibilang mengiringi kehidupan gw sehari-hari terutama dalam kondisi senang ekstrim dan sedih ekstrim. Masih sangat banyak penyanyi yang gw suka yang tidak masuk ke dalam daftar seperti misalnya Michael Jackson, George Harrison, Ozzy Osbourne, Jeff Buckley, Stuart Murdoch, Billy Joel, Art Garfunkel, Beck, Jack White, Van Morrison, Ronnie James Dio, PJ Harvey, Al Green, David Byrne, Frank Zappa, Captain Beefheart, Serge Gainsbourg, Alice Cooper, Ringo Starr, Brian May, Roger Taylor, David Gilmour, Richard Ashcroft, Billy Corgan, Jimi Hendrix, Adrian Belew, Michael Stipe, Nick Drake, Bon Scott, Axl Rose, Stephen Stills, John Fogerty, Paul Rodgers, Liam Gallagher, Pete Shelley, Paul Westerberg, Donovan, Robert Smith, James Hetfield, Eric Clapton, Steve Winwood, Stephin Merritt, dan masih banyak lagi. Mungkin mereka masuk kalau ada daftar top 100 atau top 150 ^.^

Well, here’s the list!

1. Sir Paul McCartney

2. John Lennon

3. Freddie Mercury

4. Robert Plant

5. Bob Dylan

6. Peter Gabriel

7. Sir Mick Jagger

8. Alex Turner

9. Lou Reed

10. Jim Morrison

11. Chrisye

12. David Bowie

13. Bono

14. Kurt Cobain

15. Rod Stewart

16. David Coverdale

17. Ian Gillan

18. Jon Anderson

19. Julian Casablancas

20. Janis Joplin

21. Phil Collins

22. Donald Fagen

23. Pete Doherty

24. Glenn Hughes

25. Once

26. Chris Martin

27. Iggy Pop

28. Joe Strummer

29. Robert Johnson

30. Elvis Presley

31. Greg Lake

32. Ian Curtis

33. Johnny Rotten

34. Damon Albarn

35. Roger Daltrey

36. Joni Mitchell

37. Joey Ramone

38. Marvin Gaye

39. Thom Yorke

40. Karen O

41. Paul Simon

42. Eddie Vedder

43. Al Green

44. Norah Jones

45. Stevie Wonder

46. Sir Elton John

47. Morrisey

48. James Blunt

49. Sting

50. David "Naif"

Sabtu, 17 Oktober 2009

Inglorious Basterds


Film Tarantino yang sangat menghibur!!! Tarantino semakin mengukuhkan dirinya sebagai sutradara unik yang mampu membuat film-film drama penuh violence menghibur. Seperti biasa film Tarantino penuh dengan karakter unik dan musik bagus (terutama lagu David Bowie dari film Cat People yang digunakan dengan sangat pas dan keren di film ini). Penampilan sempurna Christoph Waltz sebagai Col. Landa sang pemburu orang Yahudi sangat membantu menguatkan film ini. Brad Pitt yang sepertinya sudah cukup "hapal" dengan akting sebagai karakter nyentrik (misalnya di film Snatch), juga bermain baik dalam karakter Aldo Reine. Pemilihan warna dan setting film ini juga sangat artistik dan terkesan rapi. Sebagai penggemar film nyeleneh, gw berharap Tarantino bisa lebih produktif dan kreatif lagi untuk film-film selanjutnya. Inglourious Basterds adalah film apik nan menghibur dengan gaya film Western-nya Sergio Leone yang wajib ditonton! 9/10.

Senin, 27 Juli 2009

50 lagu Beatles terfavorit


The Beatles adalah band terfavorit gw sepanjang masa ^.^ lagu-lagu mereka betul-betul menjadikan hidup lebih hidup. Ini adalah daftar 50 lagu The Beatles favorit gw, karena saking hebatnya The Beatles pasti banyak lagu bagus Beatles lainnya yang belum disebutkan.

The List:

1. Here, There, and Everywhere
2. Yesterday
3. Hey Jude
4. In My Life
5. Strawberry Fields Forever
6. Michelle
7. All My Loving
8. Something
9. Blackbird
10. What You're Doing
11. A Day In The Life
12. Hello Goodbye
13. I'll Be Back
14. I Want To Hold Your Hand
15. Helter Skelter
16. Golden Slumbers
17. I Saw Her Standing There
18. I Will
19. Tomorrow Never Knows
20. Two Of Us
21. Day Tripper
22. For No One
23. Don't Let Me Down
24. Back In The USSR
25. While My Guitar Gently Weeps
26. We Can Work It Out
27. All You Need Is Love
28. This Boy
29. Help!
30. Got To Get You Into My Life
31. When I'm 64
32. Lovely Rita
33. Let It Be
34. Paperback Writer
35. Rain
36. From Me To You
37. Hey Bulldog
38. A Hard Day's Night
39. You Won't See Me
40. I'm Happy Just To Dance With You
41. Sexy Sadie
42. And I Love Her
43. Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band
44. I Am The Walrus
45. The Long And Winding Road
46. Yer Blues
47. Ticket To Ride
48. Yes It Is
49. I'll Follow The Sun
50. Penny Lane

Jumat, 10 Juli 2009

God Is Our Victory Review


Review buat majalah musik Passion edisi ke 2

God Is Our Victory

Rating

CD: 7/10

DVD: 7.5/10

God Is Our Victory adalah album terbaru True Worshippers yang direkam secara live di Tennis Indoor Senayan pada bulan February kemarin. Musik dalam album yang berisi 12 track (11 lagu baru dan 1 lagu opening) ini cukup bagus. Aransemen baik dan catchy dan lirik yang sing-along andalan True Worshippers masih terdengar jelas di album ini. Saya rasa penggemar True Worshippers tidak akan kecewa dengan rilisan ini, meski buat saya ada beberapa lagu yang kurang bagus. Ada juga DVD yang menampilkan konser penuh, ditambah beberapa fitur seperti lirik, karaoke mode, dan slideshow foto. Hasil live recording CD dan DVD bisa dibilang memuaskan dan mampu menangkap suasana konser yang megah.

Menurut salah satu personil True Worshippers (Sidney Mohede di awal dvd) album ini memiliki tema tentang Kemenangan. Tema tentang kemenangan dalam album ini menurut berbagai sumber diambil dari 2 Tawarikh 20 yang bercerita mengenai perjuangan raja Yosafat melawan musuh-musuhnya. Menurut Sidney, album ini dibuat untuk memberikan dorongan dan pengharapan kepada para pendengar album ini.

Lagu favorit saya di album ini adalah Juru S’lamatku karya Andre Hermanto yang dinyanyikan oleh Ruth Sahanaya. Secara keseluruhan, God Is Our Victory adalah album yang cukup memuaskan dan True Worshippers kembali identik dengan standar tinggi dalam produksi produk musik rohani di Indonesia. Standar tinggi yang semoga bisa dicontoh oleh gereja-gereja lokal di Indonesia.


God Is Our Victory tersedia dalam format kaset, CD, VCD, dan DVD. Tersedia juga Songbook yang berisi lirik dan chord dari ke 11 lagu di album ini.

Worship Sessions Review

Review buat majalah Passion Edisi ke 2

Rating

Worship Sessions vol. 2: 7.25/10

Worship Sessions vol. 3: 6/10

Worship Sessions adalah seri album rohani Neal Morse yang musiknya tidak bergaya progressive rock. Sejauh ini sudah ada 4 seri album Worship Session dimulai dari Worship Sessions Vol. 1: Lead Me Lord yang dirilis pada tahun 2005, lalu Vol. 2, 3, dan 4 menyusul di tahun 2006, 2008, dan 2009. Saya akan mereview album Worship Sessions Vol. 2: Send The Fire dan Vol. 3: Secret Place.

Kedua album ini bergaya pop/gospel Albumnya solid dan penuh dengan lagu bagus yang diaransemen dengan baik. Seperti biasa Neal Morse memainkan hampir semua alat musik di album ini. Kedua album cukup mirip. Perbedaan vol. 2 dan 3 yang ketara adalah lagu di vol. 3 ada vokal wanitanya. Lagu favorit saya di vol. 2 adalah You Are Needed In This House sedangkan di vol. 3 adalah lagu pertama di album ini, Alleluia.

Namun, menurut saya kekuatan kedua album ini berada pada track-track awal saja. Mulai track ke 6 atau track ke 7 albumnya sudah kurang menarik dan sedikit monoton. Meski begitu, secara keseluruhan 2 album ini adalah album rohani yang solid dan layak disimak.

God Won't Give Up Review


Review gw buat majalah musik gereja Passion edisi ke 2

God Won’t Give Up

Rating: 7.75/10

Album yang memuaskan. Album Neal Morse rilisan 2005 ini adalah salah satu album Neal Morse yang tidak bergaya Progressive Rock. Musik di album ini bisa dibilang musik Kristen kontemporer dengan vokal yang dominan dan lirik berisikan pujian kepada Tuhan. Mayoritas lagu ini bisa dibilang bagus dengan melodi yang baik dan musik yang padu. Menurut Morse, lagu-lagu di album ini ia buat pada tahun 2002 atau tahun ketika Morse menjadi Kristen yang lahir baru. Beberapa lirik di album ini bisa dibilang menggambarkan perasaan Morse pada saat itu. Penuh sukacita, iman, pengharapan, pujian dan ucapan syukur, dan musik di album ini menggambarkan perasaan itu.

Morse adalah produser sekaligus penulis lagu di ke 10 lagu di album ini. Selain sebagai vokalis utama, seluruh piano, gitar, dan bass di album ini dimainkan oleh Morse, hampir semua instrumen. Bahkan Morse juga bermain drum di sebuah track (His Mercy Endureth). Lagu favorit saya di album ini adalah lagu riang berjudul Love Like You.

Menurut saya, album God Won’t Give Up bisa dibilang sebagai album personal Morse. Lagu-lagu di album ini bahkan ada sebelum proyek dobel-album ambisius Morse, Testimony (yang juga berdasarkan pengalaman pribadi). Album personal yang lirik atau tema albumnya dibuat berdasarkan pengalaman pribadi sang musisi biasanya memiliki kekuatan dan daya tarik yang berbeda dari album kebanyakan. Misalnya, album Blood on The Tracks karya Bob Dylan, Blue karya Joni Mitchell, Us karya Peter Gabriel atau Sea Change karya Beck yang dibuat ketika musisi-musisi tersebut sedang patah hati. Semua album tersebut bisa dibilang critically acclaimed.

Kekuatan utama album ini menurut saya adalah lagu-lagu karya Morse yang memiliki melodi dan lirik yang bagus, catchy dan mudah dinyanyikan. Album ini juga tidak sulit “dicerna”, kalau menurut istilah saya “sekali denger udah langsung enak”. Aransemen musiknya juga terdengar pas dan tidak berlebihan. Album rohani yang baik.

Tracklist:

1. I Sing My Love

2. His Mercy Endureth

3. King of Love

4. The Crossroads

5. Save My Life Tonight

6. Love Like You

7. Mountain

8. John’s Dream

9. See What God Can Do

10. God Won’t Give Up

Christian Progressive Rock Review


Rating:

Christian Progressive Rock Vol.1: 6.5/10

Christian Progressive Rock Vol.2: 6.5/10

Christian Progressive Rock Vol.3: 6/10

Proyek album Christian Progressive Rock (CPR) adalah proyek kompilasi yang mengumpulkan beberapa musisi Kristen (atau mengusung tema kristiani) ke dalam album yang berjudul Christian Progressive Rock. Sejauh ini sudah ada 3 album CPR yang ada dengan musisi yang cukup beragam, mulai dari yang cukup terkenal seperti Neal Morse, Glass Hammer, dan Proto-Kaw sampai ke yang “kurang terkenal” (setidaknya bagi saya) seperti Vertical Alignment, Pursuit, dll. Keyboardist terkenal Rick Wakeman bahkan berkontribusi di salah satu lagu (lagu pertama di CPR 1, Ajalon / What Kind Of Love). Tujuan utama proyek CPR ini adalah untuk memperkenalkan genre Progressive Rock yang jarang dibawakan musisi Kristen kepada komunitas musisi kristiani. Sebaliknya, CPR juga dapat memperkenalkan tema mengenai Kekristenan kepada komunitas Progressive Rock.

Proyek ini berawal dari daftar yang dibuat seorang penggemar musik Kristen dari New Jersey, Bill Hammell. Bill membuat list tentang musisi kesukaannya di internet. Salah satu daftar list yang Bill buat adalah CPROG yang membahas dan mendiskusikan musik progressive rock dari sudut pandang Kristiani dan juga yang dibuat oleh musisi Kristen. Daftar ini dia buat untuk memperkenalkan jenis musik yang jarang dibawakan di gereja, progressive rock ke dalam komunitas Kristen. Lama kelamaan banyak musisi prog/Kristen yang bergabung ke dalam komunitas internet ini dan akhirnya pada tahun 2003 dimulailah proyek kompilasi CPR untuk mempromosikan genre progressive rock ke dalam komunitas Kristen.

Musik Progressive Rock memang bukan genre yang popular di kalangan “musik Kristen”. Struktur lagu yang rumit membuat genre ini identik dengan kreativitas dan skill tinggi. Durasi lagu yang panjang, lirik yang terkadang berisi cerita dan musik yang sulit dicerna menurut saya membuat genre ini tidak popular di kancah musik dunia, apalagi di daereah “musik Kristen” yang cenderung konservatif dan sedikit tertutup dengan keberagaman genre. Menurut produser Randy George, baru kali ini ada album yang menyatukan musisi “Kristen” yang membawakan musik Progressive ke dalam 1 album. Keberanian para musisi ini memainkan genre Progressive Rock dalam komunitas musik Kristen menurut saya patut dicontoh. Semacam pemberontakan dalam arti yang positif ke dalam keseragaman musik gospel saat ini.

Bagaimana dengan musiknya sendiri di dalam album CPR ini? Secara garis besar, musiknya masih ada dalam taraf yang memuaskan, meski tidak bisa dibilang masterpiece, sangat kreatif dan sangat orisinal. Ada kelemahan dalam genre Progressive Rock menurut saya pribadi yaitu tipisnya perbedaan antara musik prog yang benar-benar jenius, menarik, menggugah, kreatif, dan berkesan dengan musik prog yang tidak terkonsep, tanpa arah, membosankan, egois, dan jelek. Lebih rumit dan tidak mengikuti arus belum tentu lebih bagus. Intinya, lagu-lagu di ketiga album yang total cd-nya mencapai 4 disc ini (CPR 4 sepertinya sedang dalam tahap pengerjaan) adalah gabungan dari lagu prog yang bagus, biasa saja dan jelek. Jelek setidaknya dari struktur lagu dan melodi yang membosankan dan monoton. Monoton? yup, menurut saya di genre prog-rock yang identik dengan kreatifitas tinggi-pun , lagu dapat terjebak menjadi soulless dan monoton dengan gaya dan improvisasi yang itu-itu saja.

Bagaimana dengan hal lirik lagu? Lirik di ketiga album ini sangat bergaya prog-rock. Seperti cerita petualangan, namun bernuansa Kristiani. Sayang nama Yesus sedikit sekali disebut. Secara keseluruhan, liriknya kurang special dan sepertinya hanya akan disimak sekali saja.

CPR adalah sebuah proyek musik yang cukup kreatif dan memiliki tujuan yang baik. Album ini cukup direspons positif oleh komunitas Progressive Rock di internet. Apakah tujuan memperkenalkan musik prog-rock ke dalam musik Kristen dan sebaliknya sudah cukup berhasil? Entahlah. Namun, proyek CPR merupakan awal yang cukup baik dan positif meski terasa belum maksimal.

Senin, 29 Juni 2009

Shutter Island


Film paling gw tunggu di tahun 2009!! Kenapa? Simple, karena film ini disutradarai oleh sutradara favorit gw yang hampir semua filmnya sudah gw tonton, Martin Scorsese. Film ini adalah kolaborasi ke 4 Scorsese dengan DiCaprio (setelah Gangs of New York, The Aviator, dan The Departed) yang menurut gw telah sukses ditransformasikan Scorsese dari aktor ganteng remaja yang sedikit annoying menjadi aktor serius dan keren. Film ini adalah film thriller, sebuah genre yang tidak biasa untuk film Scorsese yang biasanya adalah film drama. Menarik apakah Scorsese akan sukses di genre ini atau tidak, mengingat bagi gw film Cape Fear (film Scorsese yang ber-genre thriller) kurang mantap dan rada nanggung bagi gw. Trailer film ini sudah dapat kita semua lihat di youtube dan dari trailernya, bisa dibilang film ini bisa dibilang sangat potensial untuk menjadi film terbaik 2009!

www.shutterisland.com
http://www.youtube.com/watch?v=HYVrHkYoY80&feature=fvst

Sabtu, 27 Juni 2009

Humbug


Humbug adalah judul album ke 3 Arctic Monkeys yang sangat gw tunggu-tunggu. Kabarnya album ini akan bernuansa sedikit berbeda dari album Monkeys sebelumnya. Black Sabbath, Jimi Hendrix dan Cream adalah beberapa nama musisi gokil yang dijadikan inspirasi bagi Alex Turner cs. di album ini. Album ini berisikan 10 lagu dimana lagu "Cornerstone" dan "Secret Door" berpotensi menjadi single. Semoga album yang akan dirilis pada tanggal 19 Agustus ini tidak mengecewakan penggemar Arctic Monkeys.

http://en.wikipedia.org/wiki/Humbug_(album)
http://www.arcticmonkeys.com/

Jumat, 26 Juni 2009

My 150 Favourite Film


Well, daftar ini telah berubah-ubah sepanjang 2 tahun terakhir, dan masih akan terus berubah. Banyak film yang terlempar dari daftar ini, meski film tersebut merupakan film yang sangat baik dan saya suka. Beberapa contohnya adalah

Eternal Sunshine Of A Spotless Mind, The Blair Witch Project, Fahrenheit 9/11, The Wrestler, The Doors, The Fifth Element, The Mission, Elizabethtown, Sleepy Hollow, The Last Waltz, Punch Drunk Love, Sweeny Todd, The Killing Fields, The Color Of Money, A.I. Artificial Intelligence, Black Hawk Down, Harry Potter Series, Unforgiven, Finding Neverland, Primal Fear

Pertama kali daftar ini muncul pada blog saya yang pertama. Menurut saya, perbedaan antara film terbaik dan film terfavorit sangatlah tipis, jadi bisa dibilang ini adalah daftar film terbaik dan terfavorit sepanjang masa versi saya. Beberapa sekuel / prekuel saya anggap satu meskipun sesungguhnya terdiri dari beberapa film. Enjoy the list!

 

1. The Godfather (Part 1-3)

2. Taxi Driver

3. Star Wars (Episode 1-6)

4. Barry Lyndon

5. A Clockwork Orange

6. Goodfellas

7. Dog Day Afternoon

8. Dazed And Confused

9. Kramer Vs. Kramer

10. The Departed

11. The Shining

12. Mulholland Drive

13. Eyes Wide Shut

14. Pulp Fiction

15. Up

16. Edward Scissorhands

17. 8 1/2

18. Before Sunrise / Sunset

19. Inglourious Basterds

20. Apocalypse Now

21. Batman Films (The Dark Knight / Tim Burton's Batman / Batman Begins)

22. Raging Bull

23. Scarface

24. JFK

25. 2001: A Space Odyssey

26. There Will Be Blood

27. Woodstock

28. Rain Man

29. Love Actually

30. The Last Emperor

31. Blade Runner

32. Blue Velvet

33. The Good, The Bad & The Ugly

34. Babel

35. Born On The Fourth Of July

36. Trainspotting

37. Magnolia

38. The Aviator

39. All The President's Men

40. Indiana Jones (1-3)

41. The Lord Of The Rings (1-3)

42. Big Fish

43. Life Is Beautiful

44. The Conversation

45. Amadeus

46. Natural Born Killers

47. Lawrence of Arabia

48. Chinatown

49. Casino

50. Casino Royale

51. After Hours

52. Full Metal Jacket

53. American History X

54. Silence Of The Lambs

55. Once Upon A Time In The West

56. Gimme Shelter

57. When Harry Met Sally

58. The Royal Tenenbaums

59. Pirates of The Caribbean (1-3)

60. A Color Purple

61. Boogie Nights

62. Gangs of New York

63. Schindler's List

64. Midnight Cowboy

65. The Deer Hunter

66. One Flew Over The Cuckoo's Nest

67. The Graduate

68. The French Connection

69. Fargo

70. Beetlejuice

71. Slumdog Millionaire

72. Se7en

73. The King Of Comedy

74. Network

75. The Remains of The Day

76. Toy Story (1-2)

77. American Beauty

78. The Shawshank Redemption

79. Fast Times At Ridgemont High

80. The Last Temptation of Christ

81. Dances With Wolves

82. Gone With The Wind

83. Butch Cassidy and the Sundance Kid

84. Vanilla Sky

85. Lost In Translation

86. La Dolce Vita

87. Milk

88. Almost Famous

89. School of Rock

90. The Sound of Music

91. Pintu Terlarang

92. Munich

93. Manhattan

94. Reservoir Dogs

95. Breakfast at Tiffany’s

96. No Country For Old Men

97. Fight Club

98. Mean Streets

99. Platoon

100. Titanic

101. The Thin Red Line

102. A Beautiful Mind

103. The Hangover

104. Kala

105. Minority Report

106. Lock, Stock and Two Smoking Barrels

107. The Nightmare Before Christmas

108. Shine A Light

109. Body of Lies

110. Janji Joni

111.Atonement

112. The Age of Innocence

113. I Am Sam

114. Romeo+Juliet

115. The Insider

116. V For Vendetta

117. The Elephant Man

118. Superbad

119. Juno

120. Driving Miss Daisy

121. Charlie and The Chocolate Factory

122. Mystic River

123. Good Will Hunting

124. Out of Africa

125. Nixon

126. ...And Justice For All

127. 21 Grams

128. Moulin Rouge

129. American Gangster

130. Saving Private Ryan

131. Serpico

132. Snatch

133. Sense & Sensibility

134. The Pianist

135. Angel Heart

136. Monsters, Inc.

137. Salvador

138. Twelve Monkeys

139. Doubt

140. City Of God

141. Matchstick Men

142. Bram Stoker’s Dracula

143. Cool Hand Luke

144. Risky Business

145. Mississippi Burning

146. I’m Not There

147. Sin City

148. Being John Malkovich

149. There’s Something About Mary

150. Finding Nemo

Senin, 01 Juni 2009

Change We Can Believe In!


Selamat jalan Carlo Ancelotti, pelatih Milan dalam hampir 8 tahun terakhir. Selama gw suka sepakbola khususnya suka AC Milan, gw blom pernah melihat AC Milan tanpa Ancelotti. Ancelotti adalah pelatih yang menurut gw sangat brilian meski tidak semua orang suka kepadanya. Well, seperti yang semua Milanisti ingat, Ancelotti adalah otak utama transformasi posisi Pirlo yang brilian, salah satu pencetus formasi 4-3-2-1 dengan 2 playmaker pertama yang langsung diikuti banyak team pada saat itu (kira-kira musim 2006/2007), dan yang paling penting arsitek permainan cantik AC Milan. Tidak bisa dipungkiri selama AC Milan dibawah Ancelotti, Milan bermain sangat cantik meski tidak memakai pemain sayap (Milan lebih mengandalakan bek sayap untuk serangan dari kedua sisi lapangan), setidaknya sebelum para pemain Milan menua seperti sekarang. Bola-bola pendek dan adanya seorang playmaker brilian (terutama Kaka dan Rui Costa di awal era Ancelotti) ditemani seorang deep-playmaker (terutama Pirlo) membuat permainan Milan menjadi sangat cantik. Ketika Milan menua, Ancelotti merubah taktik favoritnya, 4-3-1-2 menjadi 4-3-2-1 yang membuat lini tengah Milan tetap kuat dan solid yang membuahkan trofi Liga Champion. Ancelotti adalah pelatih yang hampir sempurna di mata gw, seorang sosok yang dihormati anak buahnya dan para Milanisti sejati.

Sayang ada beberapa kelemahan Ancelotti menurut gw. Tanpa bermaksud sok tahu dan sok jago, menurut gw kelemahan pertama adalah Ancelotti terlalu sering memakai Seedorf dalam 2 musim terakhir ini. Seedorf adalah pemain yang bagus tapi keputusan memainkan Seedorf yang sering merusak irama permainan karena permainan lambatnya, adalah keputusan yang kelewat konservatif buat gw. Ancelotti seharusnya lebih berani dengan memainkan Ronaldinho misalnya. Kelemahan kedua adalah Ancelotti seperti tidak mampu menyumbangkan trofi Seri A yang sebetulnya tidak kalah bergengsi dari Liga Champion di mata gw. Hanya 1 gelar Scudetto yang pernah disumbangkannya yaitu Scudetto di musim 2003/2004. Kelemahan Ancelotti lainnya adalah seringnya mengabaikan ajang "kurang penting" seperti Copa Italia dan Piala UEFA demi kebugaran para pemain di ajang yang lebih penting. Sayang sekali karena bagi gw, gelar tetaplah gelar, apapun kejuaraannya.

Ancelotti sebetulnya cukup sial dalam 2 musim terkahir ini. Ancelotti kurang beruntung dalam hal transfer pemain semenjak kepergian Shevchenko. Galliani hanya membeli Ricardo Oliveira ketika itu yang jelas tidak cukup bagus. Untungnya Ancelotti masih bisa menyiasati dengan mengubah formasi Milan sehingga Milan tetap menakutkan. Ancelotti juga kekurangan pasokan bek muda sekaligus terlalu banyak supply playmaker, belum lagi problem cedera yang menggila di AC Milan, terutama musim 2008/2009 ini dimana cedera hampir menimpa semua pemain. Untungnya, Ancelotti mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai pelatih bagus dengan membawa Milan berprestasi cukup baik ditengah berbagai masalah. Namun, posisi 3 tentu belum cukup karena Milan selalu ingin menjadi team yang terbaik.

Banyak kalangan yang menilai Ancelotti tidak suka memainkan pemain muda, sebetulnya anggapan ini salah besar. Ancelotti sebetulnya suka memainkan pemain muda seperti Kaka (langsung menggeser Rui Costa di musim pertamanya berkat kepercayaan yang diberikan Ancelotti), Pato atau Gourcuff (ketika Gourcuff baru datang misalnya) karena pemain muda ini sudah mencapai kualitas dan mental "standar" AC Milan. Ancelotti jelas tidak bisa mengambil resiko dengan memainkan pemain asal muda ga jelas. Pemain muda yang berbakat saja tidak cukup, mereka harus memiliki mental yang baik, inilah yang menurut gw menyebabkan pemain seperti Gourcuff akhirnya sulit bersaing di Milan.

Apa momen terbaik Ancelotti buat gw? Tentu saja 3 final Liga Champion yang luar biasa dan Scudetto musim 2003/2004. Musim terbaik Ancelotti bagi gw adalah musim pertama gw menonton AC Milan, yaitu musim 2002/2003 dengan atraksi kegilaan Filippo Inzaghi yang didukung Rui Costa dan Rivaldo yang sering dikritik pada musim itu. Sedangkan musim terburuk Ancelotti bagi gw adalah musim 2008/2009 ini karena gagal di Piala UEFA dan juga musim 2005/2006 yang betul-betul menyedihkan karena gagal memperoleh Scudetto dan Liga Champion di saat-saat menjelang akhir musim meski Milan cukup difavoritkan.

Terima kasih Carletto! Kenangan yang luar biasa menonton Milan era Ancelotti yang oleh koran Bola sampai dijuluki Dream Team Part II. Semoga pengganti Ancelotti yang kemungkinan besar adalah Leonardo mampu memberikan prestasi yang lebih baik bagi Milan di masa mendatang, tetap mempertahankan permainan menyerang dan indah, dan juga mampu menumbangkan arogansi Inter Milan yang semakin hari semakin annoying. Forza Milan!