Jumat, 10 Juli 2009

Christian Progressive Rock Review


Rating:

Christian Progressive Rock Vol.1: 6.5/10

Christian Progressive Rock Vol.2: 6.5/10

Christian Progressive Rock Vol.3: 6/10

Proyek album Christian Progressive Rock (CPR) adalah proyek kompilasi yang mengumpulkan beberapa musisi Kristen (atau mengusung tema kristiani) ke dalam album yang berjudul Christian Progressive Rock. Sejauh ini sudah ada 3 album CPR yang ada dengan musisi yang cukup beragam, mulai dari yang cukup terkenal seperti Neal Morse, Glass Hammer, dan Proto-Kaw sampai ke yang “kurang terkenal” (setidaknya bagi saya) seperti Vertical Alignment, Pursuit, dll. Keyboardist terkenal Rick Wakeman bahkan berkontribusi di salah satu lagu (lagu pertama di CPR 1, Ajalon / What Kind Of Love). Tujuan utama proyek CPR ini adalah untuk memperkenalkan genre Progressive Rock yang jarang dibawakan musisi Kristen kepada komunitas musisi kristiani. Sebaliknya, CPR juga dapat memperkenalkan tema mengenai Kekristenan kepada komunitas Progressive Rock.

Proyek ini berawal dari daftar yang dibuat seorang penggemar musik Kristen dari New Jersey, Bill Hammell. Bill membuat list tentang musisi kesukaannya di internet. Salah satu daftar list yang Bill buat adalah CPROG yang membahas dan mendiskusikan musik progressive rock dari sudut pandang Kristiani dan juga yang dibuat oleh musisi Kristen. Daftar ini dia buat untuk memperkenalkan jenis musik yang jarang dibawakan di gereja, progressive rock ke dalam komunitas Kristen. Lama kelamaan banyak musisi prog/Kristen yang bergabung ke dalam komunitas internet ini dan akhirnya pada tahun 2003 dimulailah proyek kompilasi CPR untuk mempromosikan genre progressive rock ke dalam komunitas Kristen.

Musik Progressive Rock memang bukan genre yang popular di kalangan “musik Kristen”. Struktur lagu yang rumit membuat genre ini identik dengan kreativitas dan skill tinggi. Durasi lagu yang panjang, lirik yang terkadang berisi cerita dan musik yang sulit dicerna menurut saya membuat genre ini tidak popular di kancah musik dunia, apalagi di daereah “musik Kristen” yang cenderung konservatif dan sedikit tertutup dengan keberagaman genre. Menurut produser Randy George, baru kali ini ada album yang menyatukan musisi “Kristen” yang membawakan musik Progressive ke dalam 1 album. Keberanian para musisi ini memainkan genre Progressive Rock dalam komunitas musik Kristen menurut saya patut dicontoh. Semacam pemberontakan dalam arti yang positif ke dalam keseragaman musik gospel saat ini.

Bagaimana dengan musiknya sendiri di dalam album CPR ini? Secara garis besar, musiknya masih ada dalam taraf yang memuaskan, meski tidak bisa dibilang masterpiece, sangat kreatif dan sangat orisinal. Ada kelemahan dalam genre Progressive Rock menurut saya pribadi yaitu tipisnya perbedaan antara musik prog yang benar-benar jenius, menarik, menggugah, kreatif, dan berkesan dengan musik prog yang tidak terkonsep, tanpa arah, membosankan, egois, dan jelek. Lebih rumit dan tidak mengikuti arus belum tentu lebih bagus. Intinya, lagu-lagu di ketiga album yang total cd-nya mencapai 4 disc ini (CPR 4 sepertinya sedang dalam tahap pengerjaan) adalah gabungan dari lagu prog yang bagus, biasa saja dan jelek. Jelek setidaknya dari struktur lagu dan melodi yang membosankan dan monoton. Monoton? yup, menurut saya di genre prog-rock yang identik dengan kreatifitas tinggi-pun , lagu dapat terjebak menjadi soulless dan monoton dengan gaya dan improvisasi yang itu-itu saja.

Bagaimana dengan hal lirik lagu? Lirik di ketiga album ini sangat bergaya prog-rock. Seperti cerita petualangan, namun bernuansa Kristiani. Sayang nama Yesus sedikit sekali disebut. Secara keseluruhan, liriknya kurang special dan sepertinya hanya akan disimak sekali saja.

CPR adalah sebuah proyek musik yang cukup kreatif dan memiliki tujuan yang baik. Album ini cukup direspons positif oleh komunitas Progressive Rock di internet. Apakah tujuan memperkenalkan musik prog-rock ke dalam musik Kristen dan sebaliknya sudah cukup berhasil? Entahlah. Namun, proyek CPR merupakan awal yang cukup baik dan positif meski terasa belum maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar