Jumat, 22 Mei 2009

A Night At The Opera



















Review gw tentang album classic Queen, A Night At The Opera untuk majalah musik gereja, Passion

Album : A Night At The Opera

Musisi : Queen

Rating : 10/10

Album ke 4 Queen sekaligus album terbaik mereka bagi sebagian besar orang. Album ini sudah sangat terkenal dan melegenda dan album ini merupakan album yang mengangkat Queen dari band bagus menjadi no 1 band di Inggris. Banyak lagu terkenal Queen yang ada di album ini seperti Bohemian Rhapsody, Love Of My Life dan You’re My Best Friend yang merupakan lagu Queen terfavorit saya.

Mengapa album yang dirilis pada tahun 1975 ini sering disebut sebagai puncak kejeniusan Freddie Mercury (vocal, piano), Brian May (Gitar), John Deacon (Bass) dan Roger Taylor (drum)? Sederhana saja karena segala hal yang diperlukan suatu album agar disebut sebagai album bagus dimiliki album ini. Kumpulan lagu bagus dari bermacam-macam genre bersatu dengan padu di album ini. Lirik yang indah dan sound yang unik semakin memperkuat album ini.

Album ini dibuka dengan Death On Two Legs karya Mercury yang berirama rock dengan permainan gitar brilian dari jenius gitar, Brian May. Salah satu lagu pembuka album terbaik sepanjang masa! Lagu setelah Death On Two Legs adalah lagu ballad singkat bernuansa waltz berjudul Lazing On A Sunday Afternoon. Dalam 2 lagu awal saja, A Night At The Opera sudah menunjukan keragaman musik Queen yang sangat berkualitas. Lagu ke 3 adalah lagu karya Roger Taylor (dimana Taylor juga bernyanyi di lagu ini) I’m In Love With My Car. Lagu ini menunjukan keunikan Queen karena 3 dari 4 anggota Queen dapat bernyanyi dengan baik. Bisa dibilang Queen dengan segala harmonisasinya adalah penyempurnaan apa yang telah The Beatles lakukan beberapa tahun sebelumnya (Lennon dan McCartney adalah 2 penyanyi yang luar biasa, bahkan George dan Ringo pun dapat bernyanyi).

Lagu ke 4 adalah lagu favorit saya, You’re My Best Friend. Ballad menyenangkan karya John Deacon ini adalah salah satu lagu yang paling sering saya dengarkan baik ketika senang maupun ketika sedang sedih. Dentingan electric piano haunting dari John Deacon ditambah vokal bersemangat Freddie dan lirik mantap membuat lagu ini merupakan salah satu lagu terbaik Queen. You’re My Best Friend menunjukan bahwa ke 4 personil Queen dapat menciptakan lagu dengan sama baiknya. Setelah lagu You’re My Best Friend adalah lagu bernuansa pop, 39’ karya Brian May. Terdapat harmonisasi vokal yang indah dari Mercury, Taylor dan May di tengah lagu yang disusul dengan lengkingan singkat gitar Brian May yang memiliki sound unik.

Sweet Lady yang merupakan lagu glam rock karya Brian May adalah salah satu lagu yang tidak terlalu spesial dan terasa inferior jika dibandingkan dengan lagu lainnya. Seaside Rendezvous merupakan lagu waltz singkat yang menyenangkan yang mengingatkan kita akan lagu waltz Freddie lainnya, Lazing On A Sunday Afternoon. Lagu ke 8, The Prophet’s Song adalah lagu paling ambisius di album ini setelah Bohemian Rhapsody. Penuh dengan harmonisasi vokal yang rumit dan struktur lagu yang aneh membuat lagu ini merupakan salah satu lagu paling beda dalam katalog lagu Queen.

Setelah The Prophet’s Song yang unik, lagu selanjutnya adalah Love Of My Life yang merupakan salah satu lagu patah hati terbaik sepanjang masa. Vokal sempurna dan permainan piano indah Freddie didukung dengan melodi bass indah dari John Deacon sebagai latar dan permainan harpa Brian May menjadikan Love Of My Lofe sebagai lagu klasik dalam katalog Queen. Belum lagi harmonisasi vokal dan solo gitar yang luar biasa di tengah lagu. Good Company yang riang menampilkan vokal dan permainan ukulele Brian May adalah lagu yang cukup menghibur dan semakin memperkaya keberagaman gaya dalam album ini.

Bohemian Rhapsody dapat dibilang sebagai masterpiece Queen. Lagu yang sangat rumit dan memiliki struktur menarik (yang terpengaruh musik opera) ini merupakan lagu paling ambisius Queen dan salah satu lagu terbaik di era 70an. Menurut produser album ini (Roy Thomas Baker) bagian opera di tengah lagu diselesaikan selama 7 hari dan setidaknya 10-12 jam bernyanyi tanpa henti. Sebuah lagu dan kecanggihan produksi yang sangat maju untuk eranya, bahkan di era digital seperti sekarang, belum ada lagu yang mampu menandingi kecanggihan Bohemian Rhapsody. Brilliant! Jangan lupa juga solo gitar Brian May yang sangat melodius di tengah lagu. Album ini ditutup dengan God Save The Queen, lagu kebangsaan Inggris yang dimainkan secara instrumental oleh Queen (lagi-lagi sound gitar super unik dari Brian May). Sebuah penutup yang sempurna.

Album ini seperti semua album Queen sebelum album The Game tidak memakai Synthesizer untuk menghasilkan suara-suara aneh. Queen lebih memilih menggunakan instrumen atau alat-alat tradisional agar sound yang terdengar lebih alami. Tidak heran album yang menghabiskan 45 ribu poundsterling (jumlah yang sangat banyak untuk zamannya) dan 4 bulan untuk direkam ini sangatlah dipuji karena produksinya yang canggih.

Album ini merupakan album wajib bagi penggemar musik rock, bisa dibilang album standar era 70an (dekade terbaik dalam hal musik menurut saya). Queen memang merupakan band yang pantas dijadikan panutan dalam bermusik bagi siapapun. Saya menilai Queen adalah band legend yang selalu bermain dengan hati. Musiknya sangatlah padu dan tidak ada anggotanya yang berlomba-lomba untuk menjadi yang menonjol. Tidak heran mengapa Queen selalu disebutkan musisi era 80an sampai sekarang sebagai sumber inspirasi. Selalu ada yang dapat dipelajari entah dari segi teknik ataupun sound. A Night At The Opera adalah album terbaik Queen dan merupakan pilihan awal yang baik jika kita ingin mulai mendengarkan Queen.

Ariel Aditya

2 komentar: