Rabu, 03 Maret 2010

Shutter Island Review


Great Movie! Shutter Island adalah film terbaru sutradara favorit gw Martin Scorsese setelah The Departed yang membuatnya meraih Oscar pertamanya dan setelah dokumenter live, Shine A Light. Shutter Island bisa dibilang melanjutkan parade film bagus Scorsese setelah Bringing Out The Dead. Sebelum nonton, saya sarankan jauhkan diri dari review-review negatif para kritikus serta berbagai forum film yang membahas mengenai ending film ini. Kenapa? Karena akan ada sedikit perasaan mengganjal ketika menonton filmnya.

Shutter Island sendiri adalah film psychological thriller yang sangat bagus! Kolaborasi keempat Scorsese dan DiCaprio ini berjalan sempurna! Bercerita mengenai 2 orang US Marshall yang ditugaskan mencari tahu seorang pasien yang hilang dari rumah sakit jiwa ekstrim di Shutter Island. Berbagai keanehan terjadi ketika mereka mencoba untuk mencari sang pasien hilang, ditambah lagi pihak rumah sakit yang seperti tidak kooperatif. Teddy (Leo DiCaprio dalam salah satu peran iconicnya) sebagai pemimpin duo Marshall ini mulai sering mengalami mimpi-mimpi surreal yang mengingatkannya akan masa lalunya.

Filmnya sendiri penuh misteri dan digarap dengan sangat sangat sempurna oleh Scorsese! Film Scorsese pertama yang sangat thriller dan haunting buat gw. Gaya pengambilan gambar Scorsese yang khas memang masih ada, namun terkesan berbeda di film ini. Mungkin karena genre filmnya yang tidak biasa bagi Scorsese (saya rasa Cape Fear tidaklah terlalu thriller dibanding film ini). Yang menarik, meski durasinya lama Shutter Island mampu terus membawa penontonnya dalam ketegangan penuh! Surreal paranoia!

Filmnya semakin lama semakin gloomy dan membingungkan. Thelma Schoonmaker kolaborator andalan Scorsese kembali mengingatkan kita kepada dirinya sebagai salah satu editor film terbaik yang pernah ada dengan film ini. Lompatan-lompatan adegan aneh disajikan dengan menarik dan entertaining! Meski terkesan lambat, tapi efek visual Scorsese mampu menghasilkan ledakan-ledakan visual yang terlihat menegangkan, menyeramkan, tapi entertaining. DiCaprio memerankan tokoh Teddy dengan sangat baik, kita sudah tidak mungkin lagi mengabaikannya sebagai salah satu aktor terbaik di generasinya.

Mengenai ending, mungkin film ini bukan film pertama yang memakai gaya ending twist namun bukan berarti film ini tidak bisa menjadi bagus. Jarang ada film yang mampu membuat penonton tegang oleh perpaduan musik dan visual yang aneh dan seram selama 2 jam lebih. Meski saya sudah mendengar desas-desus mengenai endingnya, saya sama sekali tidak kecewa dan kehilangan minat ketika menonton Shutter Island. Saya sangat suka warna-warna, penggambaran khayalan, dan setting film ini. Scorsese dan team memang masih unbeatable. Sekali lagi saran saya, jauhkan berbagai prasangka jelek sebelum menonton film kelam tapi sangat menarik ini!

Film-film Scorsese memang selalu menjadi personal favorite gw. Karakter-karakter dalam filmnya yang sering digambarkan kesepian, nyentrik, penuh perasaan bersalah dan ingin diterima oleh orang lain selalu sangat menarik di mata gw. Film "biasa"-nya pun selalu memiliki poin atau cerita bagus untuk digali, apalagi film mantapnya. Shutter Island berada dalam kategori film mantapnya Scorsese. Kegilaan yang menghibur. Highly recomended! 9.5/10.

Note: Poster Shutter Island mungkin merupakan poster film Martin Scorsese paling menarik buat gw sejak poster The Last Temptation of Christ